Hal ‘Baik’ Yang Merusak Kesempurnaan Shalat Jumat

by
Hal yang ‘baik’ yang bisa merusak kesempurnaan dari pelaksanaan suatu shalat Jumat kita, karena ketidaktahuan akan rukun sempurnanya shalat Jumat seseorang; yaitu:
  • shalat sunnah saat khatib telah mulai khutbah
  • mengedarkan kenclengan infak untuk mesjid
  • menyalami orang di sebelah, setelah shalat sunnah saat khatib sedang berkhutbah
Sempurna seseorang menjalankan ibadah shalat Jumat adalah apabila orang tersebut datang sebelum adzan shalat Jumat berkumandang, sebelum atau saat khatib baru mengucapkan salam pembuka.
Saat naik mimbar khatib memulai khutbah, maka ibadah shalat Jumat sudah dimulai, semestinya sudah tidak boleh lagi ada kegiatan yang dilakukan oleh jemaah, selain mendengarkan khutbah Jumat. Kegiatan yang dilakukan saat shalat Jumat dilakukan akan menghilangkan pahala shalat Jumat, kita hanya akan mendapatkan pengguguran kewajiban atas shalat Jumat.
 
Shalat Jumat memiliki rangkaian shalat yang dimulai dari khatib naik mimbar sampai selesai shalat Jumat dilakukan. Banyak yang belum memahami esensi dan rukun shalat Jumat ini, sehingga banyak yang masih abai akan kewajiban untuk segera hadir sebelum khatib naik ke atas mimbar. Masih banyak yang menganggap, bahwa shalat Jumat adalah shalat yang jumlahnya 2 rakaat, tidak termasuk mendengarkan khutbahnya; sehingga merasa bahwa shalat Jumatnya sah dan sempurna, walaupun datang terlambat, datang sebelum iqamah dikumandangkan.
 
Banyak orang akan merasa tidak afdol jika datang ke mesjid tidak melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid, karena shalat sunnah tahiyatul masjid sangat dianjurkan. Tetapi jika kita datang terlambat, karena sesuatu hal yang memang tidak bisa kita hindari; apakah kita tetap akan melakukan shalat sunnah? Mendengarkan khutbah lebih wajib, karena merupakan rukun dari pelaksanaan shalat Jumat secara keseluruhan.
 
Yang paling sulit bagi kita untuk mendapatkan kesempurnaan pelaksanaan shalat Jumat, apabila pengurus mesjid atau jamaah melakukan proses pengelilingan pengisian kencleng sebelum shalat Jumat dilakukan. Kebanyakan atau hampir semua mesjid di Indonesia abai akan hal ini, proses pengelilingan kencleng dilakukan saat khutbah mulai dilakukan; yang mengakibatkan jamaah harus melakukan proses mengelilingkan kencleng secara bergilir, merogoh kantung untuk mengambil uang dan memasukkan ke dalam kencleng. Akibatnya adalah dilakukan kegiatan di luar rukun, tidak mendengarkan khutbah.
 
Beberapa mesjid di Jakarta, yang penulis tahu, melakukan proses pengelilingan pengisian kencleng yang dilakukan sebelum khatib naik mimbar, sehingga saat shalat Jumat dilakukan, semua kegiatan di luar rukun shalat Jumat tidak ada lagi.  
 
Beberapa orang, banyak yang secara reflek akan menyalami orang di kiri-kanan, bahkan depan dan belakangnya, setelah orang tersebut melakukan shalat sunnah. Akan tetapi, jika bersalaman dilakukan saat khutbah Jumat sedang berjalan, akan mengganggu orang yang sedang menyimak khutbah, sedang melaksanakan rukun dari shalat Jumat. “Membuat rusak kesempurnaan shalat Jumat orang yang datang dengan tidak terlambat!”.  Kita sulit untuk tidak melayani permintaan bersalaman, karena yang bersangkutan melakukan colekan kepada kita.
 
Mari kita sempurnakan shalat Jumat kita, tanpa melakukan hal yang sia-sia; yang dapat merusak kesempurnaan shalat Jumat kita.